LiDAR Mapping in Open-Pit Mining: Pioneering Efficiency and Safety

A. PENGANTAR LIDAR DALAM PERTAMBANGAN

Penambangan terbuka, sebuah metode mendasar untuk mengekstraksi mineral berharga dari bumi, menghadapi banyak tantangan operasional, termasuk menjaga efisiensi dan memastikan keamanan lokasi. Dalam lingkungan yang kompleks ini, teknologi Light Detection and Ranging (LiDAR) muncul sebagai alat transformatif. Kemampuan LiDAR untuk menghasilkan informasi tiga dimensi yang tepat tentang permukaan bumi dan objek di dalamnya secara signifikan meningkatkan operasi penambangan. Teknologi ini menawarkan lompatan dalam akurasi dan efisiensi, memberikan analisis mendetail tentang lingkungan pertambangan yang tidak dapat ditandingi oleh metode tradisional.

B. PERAN PENTING SURVEYOR DALAM PERTAMBANGAN TERBUKA

• Mengoptimalkan penempatan bahan peledak: Penempatan bahan peledak yang tepat sangat penting untuk fragmentasi batuan yang efektif, yang pada gilirannya meningkatkan efisiensi ekstraksi mineral.

• Pemetaan medan yang dinamis: Peta medan yang terus diperbarui sangat penting untuk menavigasi lanskap tambang yang selalu berubah, memastikan bahwa operasi penambangan didasarkan pada data terkini.

• Estimasi volume yang akurat: Menentukan secara akurat volume material yang digali, mineral yang diekstraksi, dan timbunan merupakan hal mendasar dalam perencanaan operasional dan perkiraan keuangan.

B. TANTANGAN DENGAN TEKNIK SURVEI KONVENSIONAL

Meskipun teknik survei tradisional telah menjadi dasar selama beberapa dekade, teknik ini mempunyai keterbatasan. Hal ini mencakup berkurangnya akurasi karena sifat tugas yang bersifat manual, penundaan operasional karena proses yang memakan waktu, dan peningkatan risiko bagi personel survei yang harus menavigasi lingkungan berbahaya.

• Akurasi yang terganggu: Sifat topografi tambang yang kompleks, ditambah dengan bentuk material yang tidak beraturan, sering kali mengakibatkan ketidakakuratan pengukuran volume.

• Keterlambatan operasional: Pengumpulan data secara manual di medan yang menantang memakan waktu, sehingga berdampak pada kemampuan mengambil keputusan secara real-time.

Peningkatan risiko: Risiko yang melekat pada lingkungan pertambangan (lereng curam, bebatuan yang berjatuhan, dan formasi yang tidak stabil…) menimbulkan ancaman keselamatan yang signifikan bagi personel survei.